Lagu-Lagu Greyson Chance

Selamat Datang Calon Pembaca Buku-Buku Gokil Gw

Sebelum Melihat-lihat Ruangan di Blog ini, Ada Baiknya Teman-Teman Membaca Terlebih Dahulu Peraturan di Blog ini. Trim's, :)

Tampilkan postingan dengan label Ternyata Oh ternyata. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Ternyata Oh ternyata. Tampilkan semua postingan

Rabu, 05 Agustus 2020

Gara-Gara Pantun Di Eat Bulaga SCTV

Semenjak menjadi penonton bayaran, aku sama sekali tidak menceritakan ini dengan ibuku. Karena aku takut ibu bakal kecewa, masak habis kuliah bertahun-tahun malah jadi penonton bayaran. Maka dari itu aku merahasiakan pekerjaan ini serapat-rapat mungkin, agar ibu tidak kecewa denganku.

 

Terus kalo ibu bertanya aku kerja apa, gimana jawabnya?


Ya aku bilang aja, aku kerja di warung nasi atau nggak aku bilang masih kerja tempat dulu di penerbit buku. Kebetulan dulu aku memang kerja di salah satu penerbit buku yang cukup ternama. Jadi, aku nggak bohong kan? Toh kalaupun aku berbohong, kan tujuannya untuk menyenangkan hati ibu juga. Bukan untuk niat yang lain.


Alhamdulillah, ibu tak pernah tahu kalau sebenarnya semenjak April 2014 silam, aku berkecimpung di dunia hiburan dalam hal ini menjadi penonton bayaran. Dan seperti yang aku bilang di awal-awal, menjadi penonton bayaran memang cita-citaku sejak aku masih kuliah dulu. Meskipun cita-cita ini tidak aku tulis di buku mimpiku yang berjudul “My Dream” Karya Motivatorku sekaligus Orang tua angkatku yaitu Pa’ Bambang Prakoso. Toh pada kenyataanya cita-cita itu tercapai juga. Apalagi kalau mimpi-mimpiku yang lain bener-bener tertulis di buku mimpiku. Aku yakin suatu saat nanti satu persatu akan terwujud. Mohon doanya ya teman-teman?


Kalian mau tahu nggak, Mimpi-Mimpiku yang lain?


Tunggu nanti ya, habis aku menyelesaikan buku yang ini *promosi.com, xixixi 


Setelah sekian lama aku berkecimpung jadi penonton bayaran, lama-kelamaan keseharianku jadi penonton bayaran pun tercium oleh ibuku. Ini terjadi gara-gara aku di suruh pantun oleh ka’ Andhika Pratama untuk ka’ Narji Cagur waktu nonton acara Eat Bulaga di SCTV.


Waktu itu, ka’ Andhika memanggilku untuk turun ke bawah. Aku pun langsung turun dari atas tribun menuju tempat ka’ Andhika. Lalu ka’ Andhika pun bertanya sesuatu kepadaku.


“De’, kamu bisa pantun nggak?” Tanya ka’ Andhika


“Kalau ada contekanya, bisa kak” jawabku malu-malu


“Ya sudah, kalau begitu kakak bikin pantunnya dulu ya, nanti kamu pantun buat ka’ Narji Cagur diluar sana” sambung ka’ Andhika.


“Iya ka’” Jawabku lagi.


Lalu ka’ Andhika meminta waktu beberapa saat untuk menuliskan pantun itu di selembar kertas. Sedang aku berdiri di dekat cameraman yang siap menge shoot mukaku agar kelihatan di layar tv dan juga sama ka’ Narji di luar sana.


Tak lama kemudian, ka’ Andhika pun memberikan selembar kertas itu pada ku supaya aku bisa berpantun untuk ka’ Narji. By the way, kalian mau tahu nggak pantunya kayak apa? Ya sudah, biar kalian nggak penasaran. Pantunnya aku tulis di bawah ini. Mana tahu pantunnya berguna buat kalian ngatain teman-teman kalian yang lain, hehe.


Ini Pantunnya:


“Pak Aji Beli Duren

  Ditaruh Di Atas Panci

  Eh Narji, Lu Nggak Usah Sok Keren

  Muka Lu Kayak Korslet Banci”


Gimana, bagus kan pantunnya?


Sebenarnya, habis aku pantun itu ka’ Narji balas pantun buat ngatain aku juga. Terus aku dibantu ka’ Ivan Gunawan, buat nge balas pantunnya ka’ Narji lagi. Pokoknya jadi tambah seru dech acara berbalas pantun. Dan ini kali pertama aku nongol di tv sambil ngomong lho? *sombong.com, wkwkwk 


Tapi, aku nggak ingat pantunnya ka’ Narji dan ka’ Ivan kayak mana, soalnya ini kan acaranya udah lama banget. Kalo nggak salah sekitar tahun 2014 silam. Tu udah lama kan? Kalau kalian mau tahu pantunnya ka’ Narji Cagur dan ka’ Ivan Gunawan. Kalian tanya aja langsung ama orangnya yak? hahaha.


Setelah itu, ka’ Andhika pun ngasih aku sejumlah uang sebagai hadiah. Enak kan, udah masuk tv terus dapat uang pula, hehe.


Tapi, ternyata eh ternyata. Gara-gara aku pantun itu, ibuku di kampung malah jadi tahu, kalau aku ada di tv. Gara-garanya, pamanku di kampung cerita ke ibu kalau ia lihat aku masuk tv di acara Eat Bulaga itu. 


Sebentar. Tadi paman aku bilang ke ibu kalau aku masuk tv? Apa aku nggak salah dengar ya? Setahuku tv kan nggak ada pintunya, jadi gimana caranya aku bisa masuk tv, xixixi.


Sekarang kita lanjut ya?


Aku pun jadi takut, kalau ibu bakalan nyuruh aku pulang kampung, gara-gara tahu kalau ternyata aku di Jakarta jadi penonton bayaran. Jujur, saat itu aku jadi takut banget. Makanya setiap shalat aku selalu berdoa supaya ibu nggak marah dan nggak nyuruh aku pulang kampung. Pokoknya aku selalu berdoa tentang itu.


Akan tetapi apa yang terjadi? Kira-kira ada yang tahu nggak apa yang terjadi selanjutnya?


Ibuku ternyata malah, em ibu ma….! Aku malu nerusinya. Tapi, kalau nggak diterusin. Kalian pasti penasaran iya kan?


Baiklah, demi kalian akan aku terusin deh, apapun yang terjadi selanjutnya.


Jadi begini, gara-gara aku pantun waktu itu, ibuku malah nanya ke aku begini:


“Nak, emang benar kamu masuk tv, gara-gara jadi penonton bayaran?” kata ibuku nanya serius.


“Iya benar Buk” jawabku sambil gugub.


Terus ibu nanya lagi panjang lebar, membuat aku tambah …… Yaudah kalian baca lagi aja lanjutanya.


“Terus, di tv mana aja kamu nonton, nak? Ibu kan mau lihat juga?”


Mendengar itu aku jadi senang banget, karena ternyata ibu nggak marah meski aku jadi penonton bayaran. Terus dengan semangat aku kasih tahu ibu, dimana saja tempat aku menonton.


“Banyak Bu’, kadang di Transtv, kadang di Trans7, ANTV, dan SCTV”


“Oh, ya sudah nanti ibu akan lihat kamu di tv. Yang penting jaga kesehatanmu ya nak?” kata ibuku menutup percakapan.


“Iya Bu’, doain aja aku sehat terus disini” tutup ku di ujung telp.


Selanjutnya aku nggak takut lagi kasih tahu ibuku kalau aku lagi nonton di acara apa, tv mana kalau ibu telp aku. karena beliau nggak pernah melarangku untuk melakukan apa yang aku mau demi menggapai mimpiku.


Dan buku yang ada pada kalian ini, adalah hadiah sekaligus juga pembuktian buat ibuku. Kalau anaknya ini nggak cuma ngabisin waktu di studio saja, seperti teman-teman yang lain. Tapi, juga berusaha menghasilkan karya dalam hal ini tulisan atau buku. Agar apa yang aku kerjakan selama ini ada hasil yang positif.


Dan buat kalian diluar sana, kalian juga bisa kok memberi kejutan buat ibu kalian. Dari keahlian yang kalian miliki. Asalkan kalian mau menggali potensi yang ada dalam diri kalian, dan juga mau memperlihatkannya pada banyak orang, khususnya pada ibu. Supaya beliau tahu, kalau ternyata kalian adalah anak yang berbakat dan patut untuk dibanggakan olehnya.


Jadi, mulai sekarang ayo cari apa yang mau kalian berikan buat ngebahagiain ibu kalian. Jangan sia-siakan waktu yang terus berjalan.


Pesan yang bisa kita ambil dari sini adalah. Jangan takut memberi tahu apapun yang kita kerjakan pada orang tua kita, khususnya ibu. Selagi apa yang kita lakukan itu positif dan tidak merugikan orang banyak.