Lagu-Lagu Greyson Chance

Selamat Datang Calon Pembaca Buku-Buku Gokil Gw

Sebelum Melihat-lihat Ruangan di Blog ini, Ada Baiknya Teman-Teman Membaca Terlebih Dahulu Peraturan di Blog ini. Trim's, :)

Tampilkan postingan dengan label Awal Mula Jadi Penonton Bayaran. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Awal Mula Jadi Penonton Bayaran. Tampilkan semua postingan

Minggu, 07 Januari 2018

Rp.15.000 Pertama Kali Dalam Hidupku

Waktu pertama kali aku mendapatkan uang hasil menonton, aku merasa tertipu, merasa dipermainkan, merasa diremehkan, mengingat aku baru pertama kali jadi penonton bayaran. Soalnya uang yang aku dapatkan, tidak sesuai dengan yang diceritakan oleh kakakku, dan juga orang-orang yang dulu pernah jadi penonton  bayaran. Mereka bilang, kalau penonton bayaran itu dibayar antara Rp.50 ribu sampai Rp.100 ribu. Akan tetapi, kenyataan yang aku alami, aku hanya mendapatkan Rp.15 ribu, saat aku selesai menonton.

“Sen, ini uang untukmu…….!”

Kata salah satu temanku sesama penonton bayaran. Begitu aku melihat uang itu, ternyata hanya berjumlah Rp.15 ribu saja, tidak seperti yang aku bayangkan. Meski sebenarnya aku agak tidak menerima uang Rp.15 ribu itu, aku tetap mengambilnya dan mengantonginya akan tetapi pikiranku berkecamuk banyak pertanyaan.

“Jangan-jangan, mereka menipuku? uang yang seharusnya Rp.50 Ribu untukku, dipotong oleh orang ini….? Dan bla…..bla……bla…..”

Begitulah pertanyaan  yang timbul sejak aku menerima uang itu. Tapi, karna aku tidak ingin nanti Koordinator Lapangan tidak mau lagi mengajakku nonton acara-acara di TV. Aku pun lebih memilih untuk diam saja, agar aku selalu diajak kemanapun mereka menonton acara-acara di TV.

Keesokan harinya, dihari kedua aku menjadi penonton bayaran. Aku menerima uang kali ini langsung dari Koordinator Lapangan, tidak dititipkan dengan penonton yang lain. Dari situ aku baru tahu, kalau ternayata kami semua dibayar Rp.15 ribu.

Meski hati masih tidak menerima. Tapi, aku berusaha untuk ikhlas menjalani propesi sebagai penonton bayaran, meski hanya dibayar Rp.15 ribu saja, sebab mimpiku yang sesungguhnya adalah lebih dari itu.

Aku teringat dengan temanku yang berpropesi sebagai kondektur bus di Kota Palembang tempatku sekolah SMA dan Kuliah dulu. Aku perhatikan setelah mereka lama jadi  kondektur, nanti pada akhirnya mereka akan naik setingkat jadi sopirnya. Menggantikan teman yang jadi sopir sebelumnya.

Maka aku menggambil pelajaran dari situ. Meski saat ini aku hanya berpropesi sebagai penonton bayaran. Aku bertekad penuh harapan semoga suatu saat aku akan menjadi orang yang di tonton oleh banyak orang, sebab aku memiliki nilai lebih yang mungkin tidak dimiliki oleh penonton bayaran yang lain.

Suatu ketika, aku pernah berhayal saat Host Ka’Ramzi, dan Ka’ Irfan mewawancarai salah satu bintang tamu di acara D’Terong Show, karna aku sangat serius mengamati bintang tamu itu, aku sampai-sampai tak sadar berkata dalam hati.

“Suatu saat aku juga akan diwawancarai oleh Ka’ Ramzi dan Ka’ Irfan
Kataku bergumam dalam hati sambil tersenyum penuh harap.

Begitulah kegiatanku menjalani propesi sebagai penonton bayaran, yang dibayar hanya Rp.15 ribu, sampai beberapa bulan kemudian, bayaran menonton pun naik menjadi Rp.20 ribu per sekali menonton.

Pesan yang bisa aku bagikan dari cerita ini adalah sekecil apapun hasil yang kita dapatkan, harus kita syukuri sebagai bukti bahwa kita termasuk orang yang senantiasa mensyukuri atas nikmat yang Allah berikan pada kita. Agar Allah Swt selalu menambah nikmat-Nya untuk kita. Semoga ini bisa menjadi pelajaran buat kita semua selaku hamba Allah yang senantiasa berusaha mencari rezeki yang meski sedikit namun mendapat barokah dari Allah Swt J.

Teman-teman ceritanya sampai disini aja dulu ya ? soalnya kalo aku cerita panjang lebar, nanti aku menangis karna menginggat masa laluku yang kelam itu hiks *Lebay dikit nggak apa-apa kan, hehe

Bay…….Bay J